Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan melakukan kunjungan ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Maros pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memberikan perhatian nyata terhadap tumbuh kembang anak, termasuk mereka yang sedang menjalani proses pembinaan.
Kehadiran Wakil Gubernur Sulsel dalam kegiatan ini turut didampingi oleh sejumlah tokoh penting daerah, termasuk jajaran DPRD, organisasi perempuan parlemen, dan unsur pemerintah kabupaten. Rombongan disambut oleh pihak LPKA beserta anak-anak binaan dan orang tua yang hadir.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Gubernur menyampaikan bahwa kehadiran pemerintah merupakan bentuk kepedulian agar semua anak, tanpa terkecuali, mendapatkan dukungan untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Ia juga mengajak anak-anak binaan untuk tidak terpaku pada kesalahan masa lalu dan terus membangun masa depan yang positif.
Selama kunjungan, Wakil Gubernur berkesempatan meninjau langsung fasilitas LPKA dan menyampaikan apresiasinya atas kondisi lingkungan yang tertata serta program pembinaan yang dijalankan. Ia mengungkapkan kekagumannya atas berbagai potensi yang dimiliki anak-anak binaan, termasuk kemampuan menghafal Al-Qur’an, keterampilan praktis, serta semangat dalam mengikuti kegiatan pendidikan.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyerahkan bantuan berupa peralatan pendukung kegiatan keterampilan dan olahraga. Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh anak-anak binaan untuk mengembangkan minat, meningkatkan keterampilan, dan memperluas peluang masa depan mereka.
Adapun bantuan yang diberikan antara lain berupa mesin cuci, mesin jahit, laptop, serta perlengkapan olahraga seperti raket, bola voli, dan bola kaki. Fasilitas ini diharapkan dapat memperkaya aktivitas harian di dalam lembaga pembinaan.
Saat ini, LPKA Maros membina puluhan anak berusia 15 hingga 18 tahun dengan latar belakang kasus yang beragam. Mereka mengikuti pendidikan melalui jalur non-formal seperti paket A, B, dan C, serta dibekali berbagai pelatihan seperti budidaya ikan, pembuatan sabun, dan kerajinan tangan.
Kegiatan pembinaan juga mencakup konseling kepribadian, kerja sama dengan lembaga pendidikan berbasis agama, dan kegiatan organisasi seperti pramuka. Meski demikian, masih terdapat sejumlah tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya pengajar dan pelatih keterampilan, serta kurangnya dukungan dari pihak keluarga anak-anak yang bersangkutan.
Di akhir kegiatan, Wakil Gubernur mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat kerja sama lintas sektor demi menciptakan lingkungan yang mendukung rehabilitasi dan pertumbuhan anak-anak di LPKA. Ia menegaskan bahwa membangun generasi muda yang cerdas dan mandiri memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengungkapkan bahwa sebagian siswa Sekolah…
Di tengah tantangan akses pendidikan yang masih belum merata di berbagai daerah di Indonesia, muncul…
Sistem pendidikan di Indonesia terus berkembang mengikuti perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Salah satu wujud…
Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan bagian penting dari pengalaman belajar siswa di sekolah. Selain dari kurikulum…
Selamat Bangun Masa Depan di era di mana teknologi semakin maju dan menjadi bagian tak…
Di Provinsi Riau terdapat berbagai universitas berkualitas yang patut untuk dipertimbangkan sebagai pilihan pendidikan tinggi.…