Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengungkapkan bahwa sebagian siswa Sekolah Rakyat memilih mengundurkan diri, dengan jumlah terbanyak berasal dari wilayah Jawa dan Sulawesi.
Selain kedua wilayah tersebut, daerah seperti Sumatera dan Kalimantan juga mencatat angka pengunduran diri yang cukup signifikan. Berdasarkan data terkini, Papua menjadi satu-satunya wilayah tanpa kasus pengunduran diri siswa.
“Di Kalimantan tercatat ada 10 siswa yang mundur, Sumatera 26 siswa, Jawa dan Sulawesi masing-masing 35 siswa. Sementara Bali dan Nusa Tenggara 4 siswa, Maluku 5 siswa. Papua, alhamdulillah, tidak ada,” jelas Gus Ipul pada Senin (4/8/2025).
Secara keseluruhan, dari total 9.705 siswa Sekolah Rakyat, tercatat sebanyak 115 siswa (sekitar 1,4 persen) telah menyatakan pengunduran diri.
Gus Ipul menegaskan bahwa setiap siswa yang keluar telah atau sedang dicarikan pengganti dari daftar cadangan yang sudah tersedia. Misalnya, dari 35 siswa di Sulawesi yang mengundurkan diri, 26 di antaranya telah digantikan oleh siswa baru. Proses serupa juga sedang dilakukan di wilayah lain.
Berikut rincian perkembangan pengganti siswa:
Sulawesi: 26 dari 35 siswa telah tergantikan.
Bali dan Nusa Tenggara: Seluruh siswa yang mundur telah digantikan.
Jawa: 19 dari 35 siswa telah diganti.
Sumatera: 14 dari 26 siswa sudah mendapatkan pengganti.
Kalimantan: Proses pergantian siswa masih berlangsung.
Menurut Gus Ipul, alasan umum siswa memilih keluar dari Sekolah Rakyat berkaitan dengan ketidaksiapan untuk tinggal di asrama. Selain itu, beberapa siswa merasa tidak sanggup jauh dari orangtua atau memiliki tanggung jawab merawat orangtua tunggal di rumah.
Menyikapi hal ini, Gus Ipul mengaku telah berdialog dengan siswa dan wali murid, memberikan pemahaman serta dorongan agar siswa tetap melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat. Namun, jika keputusan untuk mundur tidak bisa dihindari, pemerintah tetap menghormati pilihan keluarga.
“Kalau itu sudah menjadi keputusan keluarga, tentu kami tidak memaksa. Namun, kami telah menyiapkan daftar calon siswa pengganti yang memenuhi kriteria,” jelasnya.
Sekolah Rakyat adalah inisiatif pendidikan dari pemerintah yang dirancang untuk memberikan kesempatan belajar kepada siswa dari berbagai latar belakang sosial. Program ini menitikberatkan pada pembinaan karakter, keterampilan, dan pendidikan umum dengan sistem berasrama.
Meskipun tantangan seperti pengunduran diri masih dihadapi, pemerintah tetap optimistis terhadap keberlanjutan program ini, dengan memastikan pengganti siswa tersedia dan kualitas pendidikan tetap terjaga.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan melakukan kunjungan ke Lembaga…
Di tengah tantangan akses pendidikan yang masih belum merata di berbagai daerah di Indonesia, muncul…
Sistem pendidikan di Indonesia terus berkembang mengikuti perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Salah satu wujud…
Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan bagian penting dari pengalaman belajar siswa di sekolah. Selain dari kurikulum…
Selamat Bangun Masa Depan di era di mana teknologi semakin maju dan menjadi bagian tak…
Di Provinsi Riau terdapat berbagai universitas berkualitas yang patut untuk dipertimbangkan sebagai pilihan pendidikan tinggi.…